RamuanTradisional Zakar Bengka

About RamuanTradisional Zakar Bengka

Daun sirih

Bahan alami pertama yang bisa Anda manfaatkan untuk membantu mengatasi nyeri dan peradangan yang membuat testis bengkak adalah daun sirih.

Di dalamnya terkandung berbagai senyawa aktif yang berperan sebagai antioksidan sehingga dapat menangkal radikal bebas, dan mengatasi peradangan yang diakibatkan infeksi bakteri/virus, seperti arthritis dan orchitis ( radang testis ).

Untuk mengobati nyeri testis cukup tempelkan daun sirih yang sudah diolesi madu. Biarkan selama 3-4 jam lalu bersihan.

Kunyit

Berdasarkan penelitian, kurkumin bersifat sebagai antioksidan, antiinflamatori, antikanker, dan bersifat melindungi sistem saraf. Jika dilihat dari manfaatnya ini, tak heran jika kunyit dapat membantu mengatasi peradangan yang menyebabkan nyeri dan bengkak pada testis.

Kurkumin dalam kunyit bersifat sebagai antiinflamasi yang kuat, sehingga dapat bekerja hingga tahap molekuler yang berpotensi dalam mengurangi peradangan yang minim efek samping.

Bunga Pisang

Anda juga bisa memanfaatkan bunga pisang di sekitar rumah atau kebun Anda untuk mengobati nyeri testis.

Caranya, ambil bunga pisang lalu keringkan di bawah sinar matahari selama 1-2 hari. Lalu giling atau tumbuh hingga menjadi bubuk. Setelah itu ambil 1 sendok teh bunga pisang kering dan campur dengan air hangat.

Minum saat perung kosong ya. Ramuan ini dipercaya efektif mengatasi masalah testis dari dalam.

Cranberry

Sampai saat ini memang belum banyak penelitian tentang bagaimana cara kerja tanaman herbal ini bagi kesehatan.

Tetapi pada beberapa penelitian menunjukkan bahwa cranberry mengandung asam salisilat yang merupakan bahan penting dalam pembuatan aspirin.

Dengan konsumsi sari buah cranberry secara teratur diketahui dapat meningkatkan jumlah asam salisilat dalam tubuh.

Asam salisilat ini berfungsi untuk mengurangi pembengkakan, mencegah pembengkakan darah dan sebagai efek anti tumor. Tetapi disarankan, konsumsi buah ini secukupnya saja karena bila dosisnya terlalu banyak bisa menimbulkan reaksi hipersensitivitas, dan diare.