Back to Top
Misykat Al-Anwar Screenshot 0
Misykat Al-Anwar Screenshot 1
Misykat Al-Anwar Screenshot 2
Misykat Al-Anwar Screenshot 3
Free website generator for mobile apps; privacy policy, app-ads.txt support and more... AppPage.net

About Misykat Al-Anwar

Terjemah Kitab Misykat Al Anwar diantara isinya membahas tentang cahaya dalam Pengertian Kaum Khusus

Telah diketahui bahwa rahasia cahaya dan ruhnya ialah ketampakkannnya bagi suatu daya cerap. Akan tetapi pencerapan tergantung, selain pada adanya cahaya, jug adanya mata yang memiliki daya lihat. Meskipun cahaya disebut sebagai sesuatu yang tampak dan menampakkan, tidak ada suatu cahaya yang tampak dan menampakkan bagi orang buta. Dengan demikian, dapatlah disimpulkan bahwa “jiwa (ruh) yang melihat” adalah sama dengan cahaya yang tampak, dalam kedudukannya sebagai unsur yang tidak boleh tidak, atau harus ada, bagi pencerapan.

Bahkan, berdasarkan hal ini, “jiwa (ruh) yang melihat” lebih tinggi kedudukannya sebab ia memiliki daya cerap dan dengannya pula suatu pencerapan dapat terwujud. Adapun cahaya itu sendiri tidak memiliki daya cerap dan tidak pula mewujudkan pencerapan, tapi ia hanya “menyimpan pencerapan”. Itulah sebabnya kata “cahaya” lebih tepat digunakan untuk “cahaya yang melihat”, bukannya untuk sembarang cahaya.

Maka, orang pun menggunakan kata “cahaya” untuk “cahaya mata yang melihat”, seperti dalam ungkapan tentang kelelawar : “Cahaya matanya lemah”, tentang orang bermata rabun : “:Cahaya penglihatannya leman” dan tentng orang buta : “Dia kehilangan cahaya matanya”. Mengapa warna hitam dalam biji mata dikatakan bahwa dia “memusatkan dan menguatkan cahaya mata.”. demikian pula tentang bulu mata yang mengelilingi mata, dan oleh hikmah Ilahiah dijadikan berwarna hitam, agar “memusatkan cahaya mata”. Adapun tentang warna putih : “membiaskan cahaya mata” dan karena itu “melemahkan cahayanya”, sehingga seseorang yang terus menerus memandang ke arah sesuatu yang berwarna putih kemilau, terutama sekali cahaya matahari, maka cahaya matanya akan melemah dan melenyap sebagaimana melenyapnya sesuatu yang lemah bila berada di samping yang kuat.

Dengan uraian di atas, Anda mengetahui bahwa “ruh yang melihat” disebut “cahaya” dan bahkan ia lebih patut menyandang nama itu. Inilah makna kedua, yakni yang berlaku di kalangan orang-orang khusus.

Similar Apps

Terjemahan Kitab Al Hikam

Terjemahan Kitab Al Hikam

0.0

Diantara isinya membahas tentang Kitab Al-Hikam adalah buah karya Syekh Ibnu Atha'illah,...

Cerita Kisah Motivasi Islami

Cerita Kisah Motivasi Islami

0.0

Beberapa kumpulan kisah cerita motivasi islami bisa dijadikan pembelajaran dalam kehidupan sehari...

Kitab Syarah Aqidah Thahawiyah

Kitab Syarah Aqidah Thahawiyah

0.0

Kitab Syarah Aqidah Thahawiyah diantara isinya membahas tentang Definisi Ahlus Sunnah wal...

Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar

Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar

0.0

Pengertian Hakikat ManusiaManusia berasal dari bahasa sansekerta yaitu manu yang berarti berakal,...

Sosiologi Pedesaan

Sosiologi Pedesaan

0.0

Diantara isinya membahas Kegunaan Sosiologi PedesaanSosiologi Pedesaan merupakan suatu cabang sosiologi yang...

Pendidikan Kewarganegaraan

Pendidikan Kewarganegaraan

0.0

Diantara isinya membahasPengertian Pendidikan KewarganegaraanPendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada...