PSHT RANTING NANGGULAN

About PSHT RANTING NANGGULAN

Pencak silat merupakan gerak bela diri yang salah satu tujuannya ialah untuk menjaga dan melindungi diri dari hal-hal yang dapat mengancam keselamatan. PSHT merupakan organisasi pencak silat yang tergabung dan salah satu yang turut mendirikan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Aliran pencak silat PSHT ini didirikan oleh Ki Hajar Hardjo Oetomo pada tahun 1922 yang berpusat di Jl. Merak No. 10 Desa Pilangbago Kecamatan Kartoharjo Kota Madiun Jawa Timur. Pada tahun 1974, R.M Supangat salah satu murid dari Ki Hajar Hardjo Oetomo meminta izin untuk mengembangkan Pencak Silat PSHT agar lebih pesat lagi perkembangannya dan akhirnya sampailah ke Kulon Progo salah satu kabupaten yang berada di barat Yogyakarta. PSHT Ranting Nanggulan Kabupaten Kulon Progo.

PSHT Ranting Nanggulan cabang Kulon Progo terbentuk dalam keorganisasian yang mengutamakan rasa persaudaraan yang timbul diantara para anggotanya dicita-citakan dapat mengungguli rasa persaudaraan karena pertalian darah. Selain menerapkan prinsip persaudaraan, organisasi PSHT juga memiliki tujuan mulia yaitu mendidik untuk menjadi manusia yang berbudi luhur tahu benar dan salah. Dalam berlatih silat aliran Setia Hati ini sangat mengandalkan kekuatan

Pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) masih bertahan hingga saat ini dan tidak terlepas dari peran pengurus organisasi PSHT. PSHT ranting Nanggulan akan tetap mempertahankan mutu pembelajaran dan tidak mengubah kekhasan PSHT yang terkenal dengan Persaudaraan yang kental. Kehadiran PSHT telah membawa dampak potif dalam kehidupan Masyarakat yang masuk dalam wilayah administrasi Kapanewon Nanggula. Adapun dampaknya terjalinnya komunikasi yang baik, saling tolong menolong dalam kegiatan bakti sosial, dan lain sebagainya. Pepatah Jawa memang tidak terpisahkan dari PSHT yang digunakan sebagai pedoman serta arahan dalam melangkah, berperilaku, bersikap, berucap dan bertutur kata sebagaimana manusia yang berbudi luhur. Anggota PSHT juga mempererat hubungan sosial antar anggota PSHT maupun masyarakat setempat.

Manusia dapat dihancurkan, manusia dapat dimatikan (dibunuh) tetapi manusia tidak dapat dikalahkan selama manusia itu setia pada hatinya sendiri atau ber-SH pada diri sendiri. Tidak ada kekuatan apapun di atas manusia yang bisa mengalahkan manusia kecuali kecuali kekuatan Tuhan Yang Maha Esa.

PSHT Ranting Nanggulan